Dr Boediono, Calon wakil President dari koalisi Partai Demokrat melakukan kampanye dialogis dengan sejumlah pedagang pasar tradisional di Pasar Induk Badak pendopo PKRI, Pandeglang, Banten.
Dalam dialog tersebut beberapa pedagang dan masyarakat yang menghadiri acara tersebut mempertanyakan komitmen Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono sebagai kandidat presiden dan wakil presiden dari Partai Demokrat terhadap keberadaan pasar tradisional yang saat ini dirasa telah termarginalkan oleh pasar modern seperti hipermarket, supermarket dan minimarket. Para pedagang juga mengeluhkan maraknya tindakan pemaksaan dan kesewenangan yang dilakukan oleh pegawai Pemda (pemerintah daerah), ketika mereka bermaksud untuk membuat beberapa renovasi atau pembangunan kembali pasar tradisional.
Menanggapi pertanyaan masyarakat pedagang itu, Boediono mengatakan bahwa keberadaan pasar tradisional sebagai penggerak perekonomian masyarakat akan terus ditata dan diperbaiki, sehingga pasar tradisional dapat bersaing secara adil dengan pasar modern. Pemerintah juga diminta untuk membuat peraturan dan memberikan ganti rugi baik tempat relokasi ketika mereka merenovasi pasar tradisional.
Dalam kampanye dialogis-nya, Boediono meminta masyarakat untuk tidak takut terhadap dirinya yang sering diberi label sebagai pengikut dari ekonomi neoliberal oleh beberapa pesaing politiknya. Boediono menilai pelabelan ini sebagai bentuk kampanye negatif (Black Campaign), karena Budiono merasa bahwa selama ini dia sudah berusaha untuk mendorong kemajuan ekonomi yang berbasis ideologi kerakyatan.
0 Comments: